Inilah Dampak Negatif Jika Pengambilan Air Tanah Dilakukan Secara Berlebihan

Penggunaan air tanah yang semakin meningkat di berbagai sektor di Indonesia semakin lama menuntut perlunya persiapan berupa langkah-langkah nyata untuk menanganinya, khususnya memperkecil dampak negatif yang ditimbulkannya.

Saat ini air tanah menjadi salah satu sumber daya air yang menjadi permasalahan di Indonesia. Air tanah menjadi peran penting dalam penyediaan pasokan kebutuhan air untuk berbagai keperluan. Akibatnya, terjadi pergeseran nilai terhadap air tanah itu sendiri.

Sebelumnya, air tanah merupakan barang bebas yang bisa didapatkan dan dipakai kapan saja secara bebas tanpa adanya batasan. Namun pada era sekarang ini, kebutuhan air tanah sangat meningkat dengan pesat dan merubah nilai air tanah menjadi barang yang ekonomis. Yang artinya, air tanah diperjual belikan layaknya komoditi yang lain. Bahkan ada di beberapa daerah air tanah memiliki peran yang cukup strategis.

Karena peran air tanah semakin penting untuk kehidupan, maka pemnanfaatan air anah harus didasari pada keseimbangan dan kelestarian air tanah itu sendiri. Dengan kata lain, pemanfaatan air tanah harus tetap berwawasan lingkungan. Dalam pemanfaatannya, air tanah yang berwawasan lingkungan harus terjamin pelestariannya dalam pengelolaan air tanah.

Jika pengambilan air tanah dilakukan secara berlebihan dan dilakukan secara terus menerus, hal itu akan berdampak negatif pada lingkungan.

Adapun beberapa dampak yang terjadi bila air tanah di ambil secara terus menerus dalam skala besar adalah :

1. Akan terjadi penurunan permukaan tanah yang apabila dibiarkan maka akan terjadi penurunan dataran tanah. Hal ini menandakan sebagian (besar) daerah pesisir/dekat lautan akan terendam air laut.
2. Akan mengakibatkan adanya ruang kosong di dalam tanah, sehingga dapat menimbulkan amblesnya permukaan tanah. Hal tersebut dapat mempengaruhi bangunan di sekitar seperti adanya kemiringan bangunan, penurunan konstruksi jembatan yang akan membuat air lama kelamaan dapat menyentuh jembatan
3. Munculnya intrusi air laut. Hal ini menjadikan air tawar yang ada digantikan air laut. Selain itu, dapat menyebabkan kerugian dari rusaknya infrastruktur bangunan, jembatan dan utilitas nilainya tidak terhingga.